Sabtu, 30 April 2011

HIERARKI GEREJA KATOLIK

HIERARKI GEREJA KATOLIK

TUGAS HIERARKI ADALAH: PELAYANAN, AMBIL BAGIAN DALAM TUGAS YESUS SEBAGAI GURU, IMAM DAN RAJA.

MAKA KITA MENGENAL 3 TUGAS HIERARKI:
- Mengajar (Guru)
- Menguduskan (Imam)
- Memimpin (Raja): Untuk Pelaksanaaan Tugas Kepemimpinan, Hierarki dilengkapi dengan Kuasa atau Wewenang: Legislatif, Eksekutif, Yudikatif.

A. PEMIMPIN TERTINGGI DAN WEWENANGNYA

1. Gereja universal. Paus Memilik Kuasa Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif atas seluruh Gereja-Gereja Katolik Universal. Dalam Menjalankan Tugasnya itu, Paus dibantu oleh Para Kardinal, yang juga akan membantu Paus lewan Organ-Organ/Seksi-Seksi tertentu. Biasa di sebut Kuriah Roma, yang terdiri dari Kongregasi-Kongregasi atau Dewan Yang Menangani Bidang-Bidang Pelayanan Tertentu, seperti: Bidang Pelayanan untuk Para Imam, Religius, Ajaran Imam, Penyebaran Iman, atau Pengadilan Gereja Tingkat Kepausan dll.

2. Gereja Partikular/Keuskupan, yang dipimpin oleh Seorang Uskup. Uskup mempunyai Kuasa Legislatig., Eksekutif, Yudikatif di dalam Keuskupannya. Dalam menjalankan Tugasnya ia dibantu oleh:
- Kuriah Keuskupan: Komisi-Komisi Pastoral, Vikjen, Sekretaris, Ekonom
- Uskup Juga dibantu oleh Dewan-Dewan yang sifatnya konsultatif: Dewan Penasehat, Dewan Imam dan Dewan Pastoral.

3. Di dalam Keuskupan ada Paroki, yang dipimpin oleh Pastor Paroki. Pastor Paroki mempunyai kuasa eksekutif berkaitan dengan administrasi, dan sebagai imam menjalani kuasa imamat untuk pelayanan beberapa sakramen (baptis, Ekristi, Komuni Pertama, Orang Sakit, Perkawinan, Pengakuan Dosa) dan tugas mengajar: katekese, khotbah, ajaran iman dll.

B. PARA PEMBANTU
DALAM MENJALANKAN TUGAS-TUGAS MENGAJAR, MENGUDUSKAN DAN MEMIMPIN GEREJA UNIVERSAL (PAUS) atau KEUSKUPAN (USKUP) DAN PAROKI (PASTOR PAROKI) MEREKA DI BANTU OLEH ORANG-ORANG, ATAU KOMISI, MAUPUN DEWAN-DEWAN DALAM TINGKATAN MASING-MASING.

1. PAUS:
- Di bantu oleh Para Kardinal: di mana ada dewan kardinal untuk membicarakan seluruh masalah Gereja dan yang berkaitan dengan Misinya.
- Di bantu oleh Komisi-Komisi atau Dewan-Dewan, dalam bidang-bidang Khusus. Misalnya dalam bidang Yudikatif, ada Pengadilan Gereja (Rota Romana), Ada Kongregasi atau Dewan (semacam komisi) Untuk Para Imam, Untuk Keluarga, Untuk Hubungan Antar Agama, Untuk Kebudayaan, Untuk Tarekat Hidup Bhakti, Untuk Orang Kudus, Untuk Komunikasi Sosial, Untuk Migran, dll.
- Juga adalah Kepala Negara, Paus Juga menjalin Hubungan Diplomatik dengan Dunia Internasional: Karena itu dia memilih wakil-wakilnya, para Duta Besar. Yang bertugas selain sifatnya diplomatik tetapi juga mewakili Paus dalam Hubungan dengan Gereja Partikular.

2. USKUP:
- Dibantu oleh: Kuriah Keuskupan (Vikjen, Ekonom, Sekretaris, Komisi-Komisi)
- Dibantu juga oleh Dewan Pastoral, Tribunal untuk urusan Pengadilan, Dewan Penasehat, Dewan Pastoral, Dewan Imam

3. PASTOR PAROKI:
- Di bantu oleh Pastor Pembantu
- Dibantu Oleh Dewan Pastoral

C. KONFERENSI WALI GEREJA, PROPINSI GEREJANI, REGIO GEREJAWI
KWI: Sifatnya Lebih Koordinatif: mengkoordinir pelayanan pastoral bersama di suatu Negara. Mereka juga punya wewenang khusus misalnya untuk mengeluarkan suatu pedoman bersama, yang berlaku untuk seluruh umat di seluruh Negara.
PROPINSI GEREJAWI: Di Ketuai oleh Seorang Uskup Agung. Misalnya Keuskupan Agung Palembang, Agung Medan, Agung Jakarta, Agung Semarang, Agung Ende dll. Anggotanya terdiri dari beberapa Keuskupan. Juga koordinir bidang pastoral di wilayah propinsi Gerejawinya, tetapi juga berkaitan dengan masalah pengadilan pembatalan perkawinan, peran Propinsi Gerejawi sangat menentukan. Contoh: Pangkalpinang dan Lampung adalah Anggota dari Propinsi Gerejawi Palembang. Keputusan Pengadilan Perkawinan dari Pangkalpinang, harus naik banding ke Pengadilan dari Keuakupan Agung Palembang, tidak bisa ke lain.

REGIO GEREJAWI: Perannya hampir sama: koordinir pelayanan pastoral di Regio, misalnya: Regio Jawa, Regio Sumatera, Regio Kalimantan, Regio Irian, Regio Nusa Tenggara.

ORGANIGRAM
Berdasarkan keterangan-keterangan di atas dapat digambarkan struktur hierarki gereja sbb:

SEJARAH KATOLIK

SEJARAH GEREJA KATOLIK

                          Sejarah Gereja Katolik meliputi rentang waktu selama hampir dua ribu tahun. Sejarah Gereja Katolik merupakan bagian integral Sejarah kekristenan secara keseluruhan. Istilah Gereja Katolik yang digunakan secara khusus untuk menyebut Gereja yang didirikan di Yerusalem oleh Yesus dari Nazaret (sekitar tahun 33 Masehi) dan dipimpin oleh suatu suksesi apostolik yang berkesinambungan melalui Santo Petrus Rasul Kristus, dikepalai oleh Uskup Roma sebagai pengganti St. Petrus, yang kini umum dikenal dengan sebutan Paus.

                             "Gereja Katolik" diketahui pertama kali digunakan dalam surat dari Ignatius dari Antiokhia pada tahun 107, yang menulis bahwa: "Di mana ada uskup, hendaknya umat hadir di situ, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, Gereja Katolik hadir di situ."
Di pusat doktrin-doktrin Gereja Katolik ada Suksesi Apostolik, yakni keyakinan bahwa para uskup adalah para penerus spiritual dari keduabelas rasul mula-mula, melalui rantai konsekrasi yang tak terputus secara historis. Perjanjian Baru berisi peringatan-peringatan terhadap ajaran-ajaran yang sekedar bertopengkan Kekristenan, dan menunjukkan bahwa para pimpinan Gereja diberi kehormatan untuk memutuskan manakah yang merupakan ajaran yang benar. Gereja Katolik mengajarkan bahwa Gereja Katolik adalah keberlanjutan dari orang-orang tetap setia pada kepemimpinan apostolik (rasuli) dan episkopal (Keuskupan) serta menolak ajaran-ajaran palsu.